Home Eko MP 3 Moslem SAINS Matematika IT MP 3

Senin, 17 Agustus 2009

Penemuan I

Ilmuwan Jerman dan Prancis Raih Penghargaan Nobel bidang Fisika

KabarIndonesia - Stockholm: Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia mengumumkan ilmuwan Jerman Peter Grünberg dan rekannya ilmuwan Prancis Albert Fert sebagai peraih penghargaan Nobel di bidang fisika. Keduanya mendapatkan hadiah uang tunai sejumlah 1,1 juta Euro untuk penemuannya yang disebut Giant Magneto Resistance Effect.

Penemuan itu membuka kemungkinan pengembangan kapasitas memori komputer yang sangat besar dan pembacaan data yang sangat cepat. Lembaga pemberi hadiah Nobel di Stockholm menyebutkan, penggunaan teknologi ini merupakan sebuah terobosan dalam pengolahan data di dalam hard disk.

Ilmuwan Grünberg adalah seorang guru besar yang bekerja untuk pusat penelitian Jülich, sementara ilmuwan Fert bekerja sebagai direktur bagian sains di lembaga penelitian fisika di Orsay, Prancis.

sumber:www.kabarindonesia.com

Minggu, 16 Agustus 2009

1x1 = 1
11x11 = 1 2 1
111x111 = 1 2 3 2 1
1111x1111 = 1 2 3 4 3 2 1
11111x11111 =1 2 3 4 5 4 3 2 1


By Tio

Matematika Memang Aneh 2

18.645.507 x 5.363.222.357 = 99.999.999.999.999.999

Komunikasi bisnis III (Unsur, teknik dan tujuan komunikasi)


Unsur-Unsur Dalam Berkomunikasi

Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni :

1. Komunikator = who [communicator, source, sender]

2. Pesan = says what [message]

3. Media = in which channel [channel, media]

4. Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]

5. Efek [effect, impact, influence

Teknik Komunikasi

1. Komunikasi informatif [informative communication]

2. Komunikasi persuasif [persuasive communication]

3. Komunikasi instruktif/ koersif [instructive/ coersive communication]

4. Hubungan manusiawi [human relation]

Tujuan Komunikasi

1. Perubahan sikap [attitude change]

2. Perubahan pendapat [opinion change]

3. Perubahan perilaku [behaviour change]

4. Perubahan sosial [social change]

By Tio Dari berbagai sumber

Komunikasi Bisnis II (definisi Komunikasi Bisnis)

APA ITU KOMUNIKASI BISNIS

Kita kerap mendengar istilah komunikasi bisnis, terutama dalam kegitan-kegiatan ekonomi. Komunikasi bisnis sendiri merupakan salah satu bagian penting dalam melakukan hubungan dengan rekanan bisnis baik itu dilakukan secara lisan maupun tulisan.

Untuk memahami makna dari komunikasi bisnis, amak akan saya urut untuk memahami terlebih dahulu definisi komunikasi. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, komunikasi dapat di istilahkan sebagai berikut :

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi

Dalam definisi yang lebih sederhana dikatakan bahawa Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan

Sedangkan komunikasi bisnis berdasarkan pendapat para ahli :

Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.

Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.

Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Komunikasi Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan eksternal bisnis tersebut. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan, dll. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create business value).

Tentunya masih banyak lagi definisi–definisi lainya yang menyatakan tentang komunikasi bisnis. Berdasarkan beberapa pendapat mengaenai definisi komunikasi bisnis di atas, maka dapat saya simpulkan dengan bahasa yang sederhana dimana :

Komunikasi bisnis adalah berbagai hal yang berhubungan dengan aktifitas

komunikasi baik itu dilakukan secara lisan atau tulisan dalam dunia bisnis.

By Tio

Komunikasi Bisnis I (materi yang dipelajari)

Komunikasi bisnis adalah berbagai hal yang berhubungan dengan komunikasi baik itu dilakukan secara lisan atau tulisan dalam dunia bisnis.

Apa saja yang dipelajari dalam komunikasi bisnis ?

Dalam pelajaran komuniksi bisni Anda akanmempelajari beberapa hal yang berhubungan dengan :

1. bagaiamna memahami komunikasi bisnis

2. keberhasilan komunikasi dalam organisasi dalam pesan bisinis

3. Pengorganisasian pesan-pesan bisnis

4. Revisi pesan-pesan bisnis

5. Penulisan direct request

6. Penulisan pesan-pesan rutin

7. Penulisan bad news

8. Laporan bisnis

9. Penulisan laporan singkat

10.Perencanaan laporan formal

11.Penulisan surat lamaran kerja

12.Wawancara kerja

13.Korespondensi

Limbah dilihat dari jenisnya (konsep singkat)


Jika merujuk pada pengertian limbah yang menyatakan bahwa limbah merupakan sisa/buangan dari kegiatan manusia yang tidak digunakan lagi oleh pemiliknya dan pembuanganya dilakukan dengan cara aman bagi lingkungan, maka dapat dipastikan bahwa setiap waktu limbah akan senantiasa ada dalam kehidupan.
Jika kita tinjau dari jenisnya, libah secara umum terbagi menjadi dua bagian yakni limbah organik dan limbah anorganik:
Limbah organik dapat dilihat dari dua sudut pandang yang berbeda :
1. Limbah organik terjadi karena reaksi kimia
Dikatakan limbah organik kimia karena bercirikan limbah mengandung unsur karbon (C). Kandungan karbon ini yang dapat mempercepat proses penguraian oleh mikroorganisme sehingga proses pembusukan mudah terjadi.
2. Limbah Organik secara umum
Limbah organik dikalangan masyarakat umum sebenarnya merujuk pada pengertian di atas, yang menyatakan bahwa limbah organik adalah limbah yang sangat mudah untuk terurai sehingga mudah membusuk.
Contoh dari limbah organik sendiri diantaranya (sisa dari tumbuhan, kotoran, hewan dan manusia)
Sama halnya dengan Limbah organik, limbah anorganik dapat dilihat dari dua sudut pandang yang berbeda :
1. Limbah organik terjadi karena reaksi kimia
Dikatakan limbah anorganik kimia karena bercirikan limbah tidak mengandung unsur karbon (C). Susunan rantai kimia pada karbon begitu kompleks sehingga mempersulit proses penguraian oleh mikroorganisme yang berakibat pada kesulitan proses pembusukan.

2. Limbah Organik secara umum
Limbah organik dikalangan masyarakat umum juga merujuk pada pengertian libah anorganik secara kimia, yang menyatakan bahwa limbah anorganik adalah limbah yang sangat sulit untuk terurai sehingga sulit juga untuk membusuk.
Contoh dari limbah aorganik sendiri diantaranya ( bahan yang mengandung unsur logam,kaleng).
Sebagai catatan dalam kasus ini plastik dan kertas termasuk kedalam kategori limbah anorganik karena keduanya sangat sulit untuk diuraikan oleh bakteri pembusuk.

By Tio

Alamat situs IPA II Pengelolaan Limbah cair

Anda dapat meng klik situs di bawah ini :

eko
eko 1
eko 2
eko 3
eko 4
eko 5 atau www.disnak.jabarprov.go.id/data/.../pengelolaan%20limbah%20cair.pdf -
eko 6
eko 7

Alamat Web IPA I (daur ulang Limbah)

Anda dapat meng klik situs yang berhubungan dengan daur ulang limbah di bawah ini :
1. eko 1
2. eko
3. eko 2
4. eko 3
5. eko 4
6. eko 5
7. eko 1 atau pdfdatabase.com/index.php?q

Sabtu, 15 Agustus 2009

TUGAS IPA SMK KENCANA BANDUNG


1. Jelaskan Pengertian Limbah (ingat gunakan bahasa sendiri!)
2. Setelah mempelajari limbah, apa yang akan Anda lakukan dengan limbah yang berada
disekitar lingkunganmu (Dirumah ; di tempat tidur, kamar mandi, ruang tamu, halama
man rumah dlll)
3. Mungkinkah Limbah dapat di musnahkan dalam kehidupan kita ? Jelaskan Alasanya !
4. Jelaskan yang dimaksud dengan Baku Mutu Lingkungan ?
5. Jelaskan dan gambarkan menggunakan skema sederhana tentang mengapa Baku
Mutu Lingkungan diperlukan ? (ingat di kelas sudah diterangkan )
6. Apa yang dimaksud dengan limbah organik dan anorganik ?
7. Mengapa limbah anorganik mudah membusuk ? apa yang menyebabkanya? “Eiiht
satu lagi” Sebutkan contoh limbah anorganik dan organik yang berada di sekitar kita
masing-masing 6 aja !
8. Selama Magang di Bulan Ramadhan Anda tentunya banyak sekali melihat bekas-bekas
jajanan dan sejenisnya hampir disembarang tempat (bisa dirumah, atau dipusat
keramaian )
Sekarang tugas Anda ingat-ingat kembali jenis jajanan tersebut, kemudian golongkan
kategori jajanan tersebut apakah masuk dalam limbah organic atau limbah anorganik
9. Jelasksn cara mengelola limbah cair (secara fisika, kimia dan biologi)
10. Jelasksn cara mengelola limbah tekstil YANG AMAN !!??
11. Jelasksn cara mendaur ulang plastik !!
12. Sebutkan jenis Limbah menurut Wujudnya ( Limbah Padat, cair dan gas !
Uuups Jangan Ngeluh Dulu Untuk Soal No 10 –13 begitu dengan yang lainya Bisa Dilihat Di kategori IPA lainya (blog ini)

Ok Guys Soal dikerjakan perorang jgn lupa nama kelas, nama email setiap siswa, nama pacar klo poenya dan jawaban dikirimkan ke e-mail ekobprasetio@gmail.com (bentuk pengiriman bisa menggunakan (format Attachment)
Ingin NILAI Tambah Berikan komentar pada tugas ini untuk menambah point dalam penilaian

TUGAS DIKIRIM/SELESAI SATU MINGGU SETELAH IDUL FITRI

PANTANG UNTUK MENGELUH, MENGGERUTU, PUTUS ASA dan TETAP SEMANGAT.
SUKSES UNTUK KERJA LAPANGANYA
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH SYAUMA AND DON’T EVER GIVE UP BEFORE TRYING YOUR BEST

By Tio

Bahan Bacaan IPA



Pengelompokan Berdasarkan Wujud
A. limbah cair
limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud , herupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang pur Itersuspensi) maupun terlarut dalam air.
Limbah cair dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok :
a. Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair basil buangan dari perumahan (rumah tangga),ngunan perdagangan, perkantoran, dan sarana sejenis.
toh limbah cair domestik adalah air deterjen sisa cucian, or sabun, dan air tinja.
b. Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limhah cair basil buangan industri. Contoh limbah cair industri adalah air sisa cucian daging, buah, atau sayur dari industri pengolahan makanan dan dari sisa pewarnaan kainibahan dari industri
c. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalan tanah atau melalui luapan dari permukaan. Air limbah dapat merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang rusak, pecah, atau bocor sedangkan luapan dapat terladi melalui bagian saluran yang membuka atau terhubung ke permukaan. Contoh limbah cair yang dapat merembes dan meluap ke dalam saluran pembuangan limbah cair adalah air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), temps parkir, halaman, bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau perkehunan.
d. Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di alas permukaan tanah. Aliran air hujan di permukaan tanah dapat melewati clan membawa partikelpartikel huangan padat atau cair sehingga dapat disehut sebagai limbah cair.
B. Limbah padat
Limbah padat merupakan salah satu limbah yang paling banyak terdapat di lingkungan. Biasanya limbah padat disehut sebagai sampah. Bentuk, jenis, dan komposisi limbah padat sangat dipengaruhi old) taraf hidup masyarakat dan kondisi alam, sedangkan jumlahnya sangat dipengaruhi oleh kepadatan penduduk. Umumnya, semakin padat populasi di suatu daerah. akan semakin hesar pula produksi limbah padatnya. Serara umurn, klasifikasi limhah padat (sampah) menurut istilab teknis ada 6 kelompok. yaitu:
1. Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa
bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme. Sampah
2. anorganik dan organik tak membusuk (rubbish).
Sampah padat anorganik atau organik cukup kering yang rai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk. jenis sampah ini adalah selulosa, kertas. plastik,dan logam.
3. Samapah abu (ashes) yaitu limbah padat yang berupa abu, basil pembakaran. Sampah ini mudah terbawa karena ringan dan tidak mudah membusuk bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah
4. Samapah bangkai binatang, seperti tikus, ikan, dan ternak yang mati. Limbah ini relatif kecil jumlahnya,terjadi bencana alam sampah ini akan bermasalah mudah busuk dan bau.
5. Samapah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat basil jalanan yang bensi berbagai sampah yang tersebar di seperti dedaunan, kertas, dan plastik.
6. Samapah industri (industrial waste), yaitu semua limbah padat asal dari buangan industri. Komposisi sampah ini dari jenis industrinya. Semakin hanyak industriakan semakin besar dan beragam sampahnya.
C. Limbah Gas
Limbah gas biasanya dibuang ke udara. Di udara, terkandung unsure kimia seperti O2. N2 NO2 dan lain-lain. gas ke udara yang melampaui kandungan udara menurunkan kualitas udara. Tingkal kualitas udara jenis limbah gas , volume yang lepas. dan lamanya limbah berada di udara. Jangkauna persebaran gas melalui udara dapat meluas karena faktor cuaca dan turut memengaruhi. Arah angin dapat memengaruhi karena sifatnya ringan sehingga mudah terbawa.
Pala umumnya, jenis limbah gas yang ada di udara terd dari bermacam-macam senyawa kimia.
Beberapa macam limbah gas yang umumnya ada di udara.
Jensi Limbah Keterangan
1. Karbon monoksida (COI Gas tidak berwama, tidak berbau
2. Karbon dioksida (CO) Gas tidak berwarna, tidak berbau
3. Nitrogen oksida (NO,) Gas berwarna dan berbau
4. Sulfur oksida (SO) Tidak berwarna dan berbau tajam
5. Asam klorida (HCl) Berupa uap
6. Amonia (NH3) Gas tidak berwama, berbau
7. Metan (CH4) Gas berbau
8. Hidrogen fluorida (HF) Gas tidak berwarna
9. Nitrogen wlfida (NS) Gas berbau
10. Klorin (Ch) Gas berbau
Limbah gas yang dibuang ke udara bisanya juga mengan partikel-partikel bahan padatan (misalnya abu) atau cairan (misalnya tetesan asam sulfa') yang berukuran sangat kecil da ringan sehingga tersuspensi dengan gas-gas tersebut. Partikel bahan padatan atau cairan ini bias.) disebut sebagai materi partikulat.

Pengelompokan Berdasarkan Sumber
Sumber Limbah sebenarnya sangatlah beragam. Berikut ini beberapa sumber utama penghasil limbah secara umum
a. Limbah domestik
Limbah domestik adalah limbah yang berasal dan kegiatan penduduk Irumah tangga) dan kegiatan usaha seperti restoran , dan gedung perkantoran. lenis-jenis limbah domestik bisa sangat beragam, seperti sisa makanan, kertas, air sabun, deterjen, dan tinja (kotoran).
b. Limbah industri
Limbah Industri merupakan buangan basil proses industri yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. limbah organik cair atau padat akan banyak dihasilkanpengolahan makanan, sedangkan limbah anorganikberat akan banyak dihasilkan pleb industri tekstil,logam, kertas, dan lainnya. Industri-industri yang melalukan proses pembakaran akan banyak menghasilkan gas
C. Limbah pertanian
Limbah Pertanian herasal dari daerah pertanian atau Limbah dari daerah ini terutama berupa senyawasrorganik dari bahan kimia yang digunakan untuk pertanian, seperti pupuk dan pestisida {pemhasmihama ).Selain itu, limbah organik juga hisa dihasilkan dari sisa tumbuhan
D. Limbah pertambangan
Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. limbah ini terutama berupa material tambang, seperti logam atau batuan.


By Tio

PENANGANAN DAN PEMANFAAATAN LIMBAH



SUMBER LIMBAH
Larutan penghilang kanji biasanya langsung dibuang dan ini mengandung zat kimia pengkanji dan penghilang kanji pati, PVA, CMC, enzim, asam. Penghilangan kanji biasanya memberi kan BOD paling banyak dibanding dengan proses-proses lain. Pemasakan dan merserisasi kapas serta pemucatan semua kain adalah sumber limbah cair yang penting, yang menghasilkan asam, basa, COD, BOD, padatan tersuspensi dan zat-zat kimia. Proses-proses ini menghasilkan limbah cair dengan volume besar, pH yang sangat bervariasi dan beban pencemaran yang tergantung pada proses dan zat kimia yang digunakan. Pewarnaan dan pembilasan menghasilkan air limbah yang berwarna dengan COD tinggi dan bahan-bahan lain dari zat warna yang dipakai, seperti fenol dan logam. Di Indonesia zat warna berdasar logam (krom) tidak banyak dipakai. Proses pencetakan menghasilkan limbah yang lebih sedikit daripada pewarnaan.
JENIS LIMBAH
1. Logam berat terutama As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn.2. Hidrokarbon terhalogenasi (dari proses dressing dan finishing)3. Pigmen, zat warna dan pelarut organic4. Tensioactive (surfactant)
PENANGANAN LIMBAH
1. Langkah pertama untuk memperkecil beban pencemaran dari operasi tekstil adalah program pengelolaan air yang efektif dalam pabrik, menggunakan :
o Pengukur dan pengatur laju alir
o Pengendalian permukaan cairan untuk mengurangi tumpahan
o Pemeliharaan alat dan pengendalian kebocoran
o Pengurangan pemakaian air masing-masing proses
o Otomatisasi proses atau pengendalian proses operasi secara cermat
o Penggunaan kembali alir limbah proses yang satu untuk penambahan (make-up) dalam proses lain (misalnya limbah merserisasi untuk membuat penangas pemasakan atau penggelantangan)
o Proses kontinyu lebih baik dari pada proses batch (tidak kontinyu)
o Pembilasan dengan aliran berlawanan
2. Penggantian dan pengurangan pemakaian zat kimia dalam proses harus diperiksa pula :
o Penggantian kanji dengan kanji buatan untuk mengurangi BOD
o Penggelantangan dengan peroksi da menghasilkan limbah yang kadarnya kurang kuat daripada penggelantangan pemasakan hipoklorit
o Penggantian zat-zat pendispersi, pengemulsi dan perata yang menghasilkan BOD tinggi dengan yang BOD-nya lebih rendah.
3. Zat pewarna yang sedang dipakai akan menentukan sifat dan kadar limbah proses pewarnaan. Pewarna dengan dasar pelarut harus diganti pewarna dengan dasar air untuk mengurangi banyaknya fenol dalam limbah. Bila digunakan pewarna yang mengandung logam seperti krom, mungkin diperlukan reduksi kimia dan pengendapan dalam pengolahan limbahnya. Proses penghilangan logam menghasilkan lumpur yang sukar diolah dan sukar dibuang. Pewarnaan dengan permukaan kain yang terbuka dapat mengurangi jumlah kehilangan pewarna yang tidak berarti.
4. Pengolahan limbah cair dilakukan apabila limbah pabrik mengandung zat warna, maka aliran limbah dari proses pencelupan harus dipisahkan dan diolah tersendiri. Limbah operasi pencelupan dapat diolah dengan efektif untuk menghilangkan logam dan warna, jika menggunakan flokulasi kimia, koagulasi dan penjernihan (dengan tawas, garam feri atau poli-elektrolit). Limbah dari pengolahan kimia dapat dicampur dengan semua aliran limbah yang lain untuk dilanjutkan ke pengolahan biologi.
Jika pabrik menggunakan pewarnaan secara terbatas dan menggunakan pewarna tanpa krom atau logam lain, maka gabungan limbah sering diolah dengan pengolahan biologi saja, sesudah penetralan dan ekualisasi. Cara-cara biologi yang telah terbukti efektif ialah laguna aerob, parit oksidasi dan lumpur aktif. Sistem dengan laju alir rendah dan penggunaan energi yang rendah lebih disukai karena biaya operasi dan pemeliharaan lebih rendah. Kolom percik adalah cara yang murah akan tetapi efisiensi untuk menghilangkan BOD dan COD sangat rendah, diperlukan lagi pengolahan kimia atau pengolahan fisik untuk memperbaiki daya kerjanya.
Untuk memperoleh BOD, COD, padatan tersuspensi, warna dan parameter lain dengan kadar yang sangat rendah, telah digunakan pengolahan yang lebih unggul yaitu dengan menggunakan karbon aktif, saringan pasir, penukar ion dan penjernihan kimia.
PEMANFAATAN LIMBAH
Industri tekstil tidak banyak menghasilkan banyak limbah padat. Lumpur yang dihasilkan pengolahan limbah secara kimia adalah sumber utama limbah pada pabrik tekstil. Limbah lain yang mungkin perlu ditangani adalah sisa kain, sisa minyak dan lateks. Alternatif pemanfaatan sisa kain adalah dapat digunakan sebagai bahan tas kain yang terdiri dari potongan kain-kain yang tidak terpakai, dapat juga digunakan sebagai isi bantal dan boneka sebagai pengganti dakron.
Lumpur dari pengolahan fisik atau kimia harus dihilangkan airnya dengan saringan plat atau saringan sabuk (belt filter). Jika pewarna yang dipakai tidak mengandung krom atau logam lain, lumpur dapat ditebarkan diatas tanah. Jika lumpur mengandung logam, maka ia harus disimpan ditempat yang aman, sampai ada suatu tempat pengolahan limbah berbahaya yang dikembangkan di Indonesia, dan yang ada pada saat ini adalah Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3) di Cilengsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Disarikan Dari Web Sebelah

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR


Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:1. pengolahan secara fisika2. pengolahan secara kimia3. pengolahan secara biologiUntuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.Pengolahan Secara FisikaPada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.


Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses pengolahan berikutnya. Flotasi juga dapat digunakan sebagai cara penyisihan bahan-bahan tersuspensi (clarification) atau pemekatan lumpur endapan (sludge thickening) dengan memberikan aliran udara ke atas (air flotation). Proses filtrasi di dalam pengolahan air buangan, biasanya dilakukan untuk mendahului proses adsorbsi atau proses reverse osmosis-nya, akan dilaksanakan untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membran yang dipergunakan dalam proses osmosa. Proses adsorbsi, biasanya dengan karbon aktif, dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatik (misalnya: fenol) dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut. Teknologi membran (reverse osmosis) biasanya diaplikasikan untuk unit-unit pengolahan kecil, terutama jika pengolahan ditujukan untuk menggunakan kembali air yang diolah. Biaya instalasi dan operasinya sangat mahal

Pengolahan Secara KimiaPengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi
Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan dengan membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan membubuhkan larutan alkali (air kapur misalnya) sehingga terbentuk endapan hidroksida logam-logam tersebut atau endapan hidroksiapatit. Endapan logam tersebut akan lebih stabil jika pH air > 10,5 dan untuk hidroksiapatit pada pH > 9,5. Khusus untuk krom heksavalen, sebelum diendapkan sebagai krom hidroksida [Cr(OH)3], terlebih dahulu direduksi menjadi krom trivalent dengan membubuhkan reduktor (FeSO4, SO2, atau Na2S2O5).Penyisihan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida pada konsentrasi rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasinya dengan klor (Cl2), kalsium permanganat, aerasi, ozon hidrogen peroksida. Pada dasarnya kita dapat memperoleh efisiensi tinggi dengan pengolahan secara kimia, akan tetapi biaya pengolahan menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia

Disarikan Dari Web Sebelah

Pengeloalaan Limbah Cair secara biologi

Pengolahan secara biologiSemua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:1. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);2. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).Di dalam reaktor pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi. Proses lumpur aktif yang banyak dikenal berlangsung dalam reaktor jenis ini. Proses lumpur aktif terus berkembang dengan berbagai modifikasinya, antara lain: oxidation ditch dan kontak-stabilisasi. Dibandingkan dengan proses lumpur aktif konvensional, oxidation ditch mempunyai beberapa kelebihan, yaitu efisiensi penurunan BOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) dan lumpur yang dihasilkan lebih sedikit. Selain efisiensi yang lebih tinggi (90%-95%), kontak stabilisasi mempunyai kelebihan yang lain, yaitu waktu detensi hidrolis total lebih pendek (4-6 jam). Proses kontak-stabilisasi dapat pula menyisihkan BOD tersuspensi melalui proses absorbsi di dalam tangki kontak sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi dengan pengolahan pendahuluan.Kolam oksidasi dan lagoon, baik yang diaerasi maupun yang tidak, juga termasuk dalam jenis reaktor pertumbuhan tersuspensi. Untuk iklim tropis seperti Indonesia, waktu detensi hidrolis selama 12-18 hari di dalam kolam oksidasi maupun dalam lagoon yang tidak diaerasi, cukup untuk mencapai kualitas efluen yang dapat memenuhi standar yang ditetapkan. Di dalam lagoon yang diaerasi cukup dengan waktu detensi 3-5 hari saja.Di dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme tumbuh di atas media pendukung dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya. Berbagai modifikasi telah banyak dikembangkan selama ini, antara lain:1. trickling filter2. cakram biologi3. filter terendam4. reaktor fludisasiSeluruh modifikasi ini dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD sekitar 80%-90%.Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses penguraian secara biologi, proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis:1. Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;2. Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l, proses aerob masih dapat dianggap lebih ekonomis dari anaerob. Pada BOD lebih tinggi dari 4000 mg/l, proses anaerob menjadi lebih ekonomis.

Disarikan Dari Web Sebelah

MENDAUR ULANG PLASTIK


ACHMAD MARZOEKI, ST

(Suara Muhammadiyah, No. 24 Th. Ke-80, 16 – 31 Desember 1995)

Plastik, sebenarnya merupakan istilah teknis untuk menunjukkan sifat beberapa jenis bahan sintesis yang berarti liat. Dalam perkembangan selanjutnya plastik digunakan untuk menyebut semua bahan sintesis termasuk bahan yang bersifat kaku. Karena sampai saat ini belum ada nama lain yang pas, maka sampai sekarang, meskipun kurang tepat, plastik tetap digunakan sebagai nama bahan-bahan sintesis.

Untuk membedakan jenis plastik sesuai dengan sifatnya, maka kemudian ada istilah plastik thermoplast (bersifat liat dan bisa dibentuk lagi dengan pemanasan) dan plastik thermoset (bersifat kaku dan tidak bisa dibentuk lagi meski dengan pemanasan).

Plastik mulai dikenal semenjak sekitar 3.000 tahun yang lalu dalam kehidupan bangsa Mesir kuno. Saat itu plastik yang dikenal masih bersifat alami, bersumber dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Penggunaannya juga terbatas sebagai bahan pelapis dan bahan dekorasi. Plastik sintetis mulai dirintis pada tahun 1846 oleh Schonbein (Jerman) yang memodifikasi sellulosa kayu dan tumbuhan dengan asam nitrat untuk membuat plastik semi sintesis. Plastik yang 100% sintesis dihasilkan dari penelitian Leo Baekeland (Belgia) selama tahun 1907-1909, yaitu dengan ditemukannya Bakelite. Selanjutnya plastik mengalami perkembangan yang pesat pada tahun 1940-an mula-mula di Jerman, kemudian diikuti Jepang dan negara industri lainnya.

Penggunaan plastik demikian cepat berkembang dan merambah ke berbagai bidang kegiatan dari yang sederhana misalnya untuk tali (rafia), plastik pembungkus sampai ke peralatan modern seperti komponen listrik, mesin, dan berbagai macam peralatan lainnya. Hal ini karena plastik memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bahan lainnya, yaitu ringan, tidak menyerap air, tahan karat, dan tidak membusuk. Sehingga hampir tidak ada bahan yang tidak bisa digantikan oleh plastik.

Sampah Plastik

Sifat-sifat yang menjadikan plastik memiliki keunggulan dibandingkan bahan lain, sekaligus juga menjadikan plastik sebagai sumber masalah yang rumit. Akibat sifatnya yang tidak bisa membusuk, tidak terurai secara alami, dan tidak menyerap air, menyebabkan sampah plastik dalam aktifitas sehari-hari semakin meluas, seperti untuk perlengkapan rumah tangga, peralatan sekolah, dan kantor, mainan anak-anak serta berbagai bentuk kemasan. Disamping menimbulkan pencemaran secara fisik, beberapa bahan plastik tertentu juga menyebabkan pencemaran kimiawi.

Secara fisik, sampah plastik bisa menyumbat saluran air, mengotori lingkungan, mengakibatkan pendangkalan sungai dan mengganggu struktur tanah. Sampah plastik yang terkumpul dalam tanah akan membentuk lapisan kedap air, sehingga mengganggu masuknya air ke dalam tanah. Gangguan masuknya air ke dalam tanah bisa mengakibatkan banjir di musim hujan. Sementara jika lapisan sampah palstik berada dibawah tanah yang ditumbuhi tanaman akan menyebabkan tanaman tersebut kesulitan untuk mendapatkan air sehingga pertumbuhannya terganggu.

Pencemaran plastik secar kimiawi akan terjadi bila ada pembakaran sampah plastik. Bahan plastik yang mengandung klorin, misalnya polivinilklorida (PVC) jika dibakar akan mengeluarkan asap pedas yang mengandung bahan-bahan organoklorin yang membahayakan kesehatan, seperti gas hydrogen klorida (HCl) dan dioksin.

Gas HCl bila terhisap paru-paru bersama butir-butir air yang ada di udara akan menghsilkan asam klorida cair yang sangat korosif. HCl juga bisa bereaksi dengan bahan-bahn campuran dalam PVC yang ikut terurai ketika dibakar.

Bagi yang kebetulan menggunakan kosmetik, asap pembakaran kosmetik bisa membahayakan karena bisa bereaksi dengan bahan yang terkandung dalam kosmetika yang digunakan. Seperti pada kebakaran yang pernah terjadi di Beverly Hill tahun 1977. Asap putih yang keluar dari bahn PVC yang terbakar bereaksi dengan pewarna kuku, sehingga orang-orang yang kebetulan menggunakan pewarna kuku menderita luka-luka di kukunya.

Bahan berbahaya lain yang dihasilkan dari pembakaran plastik PVC adalah dioksin yang bisa merusak kesehatan dan diduga bisa menyebabkan penyakit kanker. Dioksin yang masuk ke dalam tubuh, sekalipun dengan dosis rendah, bisa menimbulkan gangguan system reproduksi, system kekebalan dan gangguan hormonal. Dioksin dalam tubuh ternak disimpan dalam lemak, sehingga jika manusia menkonsumsi daging ternak, terutama lemaknya akan terkontaminasi dioksin.

Dalam penelitian menggunakan binatang percobaan, terbukti dioksin bisa menyebabkan penyakit kanker. Belum bisa dipastikan apakah dioksin juga menyebabkan penyakit kanker pada manusia. Karena penelitian terhadap para veteran perang Vietnam tidak ditemukan kasus kanker. Padahal dalam perang tersebut digunakan herbisida Orange Agent yang mengandung dioksin untuk merontokkan daun-daun pohon huatn tropis agar tidak dijadikan tempat persembunyian gerilyawan Vietcong.

Daur Ulang Plastik

Pemikiran untuk mendaur ulang sampah plastik bermula dari menipisnya persediaan minyak bumi sebagai penghasil naphta. Selama ini naphta merupakan bahan baku utama dalam industry plastik. Setelah terjadi krisis minyak dunia pada tahun 1973/1974, para ahli mulai berpikir untuk mencari bahan baku alternative pengganti naphta. Beberapa bahan yang dicoba antara lain batu bara, kalsium karbid, dan bahan kimia sintesis lainnya. Karena ternyata biaya produksinya menjadi lebih mahal, maka kemudian milai dicoba mendaur ulangkan sampah plastik.

Dalam proses daur ulang sampah plastik tersebut ada yang langsung digunakan sebagai bahan baku atau bahn pengisi (filler) tanpa pengolahan terlebih dahulu. Ada yang diolah terlebih dahulu dengan proses tertentu sebelum digunakan dalam pembuatan plastik. Dengan proses daur ulang ini biaya produksi plastik jadi lebih murah dibandingkan dengan jika hanya menggunakan bahan baku dari naphta. Keuntungan lainnya, industry plastik tidak terlalu tergantung pada industry petrokimia hulu sebagai penghasil naphta.

Latar belakang lain yang mendesak semakin pentingnya proses daur ulang plastik adalah semakin meningkatnya penggunaan plastik. Menurut majalah Hidrocarbon Processing (Desember 1989), sampai tahun 2000 dibakar. Padahal seperti sudah disinggung di muka, pembakaran bahan plastik, apalagi dalam jumlah yang besar, dapat menghasilkan bahan-bahan berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup.

Negara-negara maju umumnya mengolah kembali sampah plastik menjadi barang-barang yang bermanfaat. Banyak produk-produk yang bisa dibuat denagn bahan campuran dari sampah plastik dan bahan baku plastik atau hanya dengan bahan dari sampah plastik. Sebagai contoh, tikar plastik bisa dibuat dengan menggunakan bahan baku 70 % dari sampah plastik dan 30 % dari bahan plastik. Di Swedia, sampah plastik dimanfaatkan untuk membuat bata plastik yang lebih kuat dari bata biasa. Sementara di Inggris dan Italia, bahan dari sampah plastik dipergunakan untuk membuat tiang-tiang telepon yang sebelumnya dibuat dari kayu atau besi. Berdasarkan penelitian, tiang-tiang dari bahan sampah plastik tersebut bisa menyangga beban sampai 300 kilogram.

Melihat potensi pemanfaatan hasil daur ulang sampah plastik, maka sebenarnya sampah plastik tidak hanya merupakan sumber masalah, tetapi juga memberikan peluang bisnis. Sebagai contoh, di bidang pertanian banyak perlengkapan yang bisa dibuat dengan hasil daur ulang sampah plastik, misalnya mangkuk penampung lateks untuk perkebunan karet, serat plastik untuk pertanian hidroponik, kantong plastik untuk penyemaian bibit, tali plastik, dan sebagainya. Bisnis daur ulang sampah plastik juga akan ikut membuka lapangan kerja baru, karena untuk pengumpulan plastik, pengolahan sampai pemasarannya memerlukan jaringan usaha tersendiri dari pemungut (pemulung), pengumpul, industry pengolah sampah plastik, dan distributor produknya.

Bagi yang tidak tertarik dengan bisnis sampah plastik, dengan mengetahui potensi bisnis daur ulang sampah plastik ini diharapkan tidak lagi membuang sampah plastik secara sembarangan, melainkan mau mengumpulkan dan memberikannya kepada para pemunut sampah plastik. Sehingga disamping menghindari pencemaran lingkungan oleh sampah plastik sekaligus juga memberikan rizki bagi orang lain.

Para pemungut sampah plastik semestinya juga patut dihargai, sebab usaha mereka ikut menjaga kelestarian lingkungan, meskipun mereka melakukannya semata-mata untuk mencari nafkah tanpa kesadaran untuk mengatasi maslah lingkungan.

Disarikan Dari Web Sebelah

Jumat, 14 Agustus 2009

Baku Mutu Lingkungan (BML)

Definisi Baku Mutu Lingkungan (BML)

Semua kegiatan ataupun aktifitas manusia baik itu yang berhubungan dengan dunia industri, pekembangan penduduk, kemajuan teknologi maupun kegiatan ekonomi hampir bisa dipastikan akan menghasilkan limbah. Keadaan ini lambat laun akan menyebabkan penumpukan limbah yang berakibat munculnya dampak negative bagi kehidupan. Oleh karenanya dibutuhkan standar tertentu untuk mengeliminir jumlah buangan limbah terhadap lingkungan, yang kemudian dikenal dengan istilah Baku Mutu Lingkungan (BML).

Adapun pengertian baku mutu lingkungan adalah batas /kadar maksimum suatu zat atau komponen dari kegiatan manusia atau proses alam yang diperbolehkan berada pada suatu lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negative.

Dasar hukum baku mutu lingkungan terdapat dalam UU No.4 Thn 1982 pasal 15 yang berbunyi sebagai berikut:

“ Perlindungan lingkungan hidup dilakukan berdasarkan baku mutu lingkungan yang diatur dengan peraturan perundang-undangan”.

Fungsi Baku Mutu Lingkungan

Adapun fungsi dari Baku Mutu Lingkungan diantaranya :

  1. indikator/ petunjuk yang menyatakan bahwa suatu lingkungan tercemar
  2. Hubungan BML terhadap nilai ambang batas yakni batas daya dukung , daya toleransi atau kemampuan lingkungan.
  3. Lingkungan yang tercemar jika kondisi suatu lingkungan telah melewati nilai ambang batas yang telah ditentukan
  4. Sebagai penilai bahwa lingkungan telah mengalami pencemaran.

Sistem Baku Mutu Lingkungan

Sistem baku mutu lingkungan (SBML) dipergunakan sebagal instrumen untuk mengetahui apakah telah terjadi pencemaran dari suatu kegiatan industri. SBML sendiri secara umum dibagi menjadi dua :

  1. Effluent Standard, merupakan kadar maksimum limbah yang diperbolehkan untuk dibuang ke suatu lingkungan.
  2. Stream Standard, merupakan batas kadar untuk sumberdaya tertentu, seperti Sungai, danau, atau bendungan. Sedangkan kadar yang ditetapkan disesuaikan dengan peruntukanya.

Baku Mutu berdasarkan Keputusan Meneg Kependudukan Lingkungan Hidup

Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup dalam keputusannya No. KEP-03/MENKLH/II/1991 telah menetapkan baku mutu air pada sumber air, baku mutu limbah cair, baku mutu udara ambien, baku mutu udara emisi dan baku mutu air laut.

1. Baku mutu air pada sumber air, adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat dalam air, namun tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

2. Baku mutu limbah cair adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dibuang dari sumber pencemaran ke dalam air pada sumber air, sehingga sehingga tidak meyebabkan dilampauinya baku mutu air.

3. Baku mutu udara ambien adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di udara, namun tidak menimbulkan gangguan terhadap mahluk hidup, tumbuh-tumbuhan dan atau benda.

4. Baku mutu udara emisi adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara, sehingga tidak mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien

5. Baku mutu air laut adalah batas atau kadar mahluk hidup, zat, energi, atau komponen lain yang ada atau harus ada, dan zat atau bahan pencemar yang ditenggang adanya dalam air laut.

Beberapa baku mutu jenis limbah anorganik pada air minum

Kadmium dalam satuan mg/Liter kadar maksimum yagn diperbolehkan 0,003

Boron dalam satuan mg/Liter kadar maksimum yagn diperbolehkan 0,3

Arsenik dalam satuan mg/Liter kadar maksimum yagn diperbolehkan 0,01

Air raksa dalam satuan mg/Liter kadar maksimum yagn diperbolehkan 0,001

Timah dalam satuan mg/Liter kadar maksimum yagn diperbolehkan 0,01

Nikel dalam satuan mg/Liter kadar maksimum yagn diperbolehkan 0,02

Flourida dalam satuan mg/Liter kadar maksimum yagn diperbolehkan 1,5


By Tio

Kamis, 06 Agustus 2009

Materi IPA I (Pengetian Limbah)

Kata limbah sudah seringkali kita dengar dan terasa tidak asing di telinga kita, baik itu melalui media massa,elektronik atupun di sekitar lingkungn kita. Pertanyaanya apakah yang Anda ketahui tentang limbah?

Ada berbagai definisi yang dapat kita temukan mengenai limbah diantaranya :

Limbah menurut Recycling and Waste Management Act (krW-/AbfG) didefinisikan sebagai benda bergerak yang diinginkan oleh pemiliknya untuk dibuang atau pembuangannya dengan cara yang sesuai, yang aman untuk kesejahteraan umum dan untuk melindungi lingkungan.

Sedangkan jika kita merujuk pada PP No 18/1999 Jo.PP 85/1999 limbah adalah sisa/buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatn manusia.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa limbah adalah sisa dari kegiatan manusia yang tidak diinginkan oleh pemiliknya untuk di buang, yang pembuanganya di upayakan aman bagi kehidupan manusia.

Dari pengertian di atas kita dapat mengambil benang merah bahwa hampir segala aktifitas ataupun kegiatan manusia apakah dari laju pertumbuhan penduduk,, perkembangan teknologi, industri dan ekonomi atau apapun bentuknya akan menghasilkan limbah.

Jika demikian dampak negatif yang akan muncul adalah penumpukan limbah dimana-mana, oleh karenanya perlu ada standar baku yang membatasi pembuangan limbah secara sporadis terhadap lingkungan kita, agar pembuangan limbah dapat teroganisir dengan baik tanpa menggangu lingkup hidup manusia.

By Tio

Sabtu, 01 Agustus 2009

Kurikulum Pendidikan Tinggi

TINJAUAN KURIKULUM PROGRAM S1

Kurikulum Pendidikan Tinggi

Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yangdigunakan sebagai pedoman penyelenggaraankegiatan belajar - mengajar di perguruan tinggi (Kepmendiknas RI Nomor 232/U/2000 Pasal 1)

2 Tujuan dan Arah Pendidikan

Pendidikan Akademik Pendidikan Profesional

Program Sarjana Program Diploma I

Program Magister Program Diploma II

Program Doktor Program Diploma III

Program Diploma IV

(Kepmendiknas RI Nomor 232/U/2000 Pasal 3 dan 4)

Pendidikan dan Sektor Produktif / Masyarakat

Doktor

Magister

Sarjana

Fungsi Lulusan

Litbang

Inovasi & Improvisasi

Operation & Maintenance

Kopertis Wilayah 4

3 Pendidikan Akademik

Pendidikan akademik bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akdemik dalam menerapkan, mengembangkan, dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, serta menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. (Kepmendiknas RI Nomor 232/U/2000 Pasal 2 Ayat (1) )

Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi

terdiri atas

a. Kurikulum inti;

b. Kurikulum institusional.

Kepmendiknas RI Nomor 232/U/2000 Pasal 7 Ayat (1)

A. Kurikulum Inti

Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional.

Kurikulum inti terdiri atas kelompok rnatakuliah pengembangan kepribadian, kelompok mata kuliah yangmencirikan tujuan pendidikan dalam bentuk penciri ilmu pengetahuan dan ketrampilan, keahlian berkarya, sikap berperilaku dalam berkarya. dan cara berkehidupan bermasyarakat, sebagai persyaratan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu programstudi. Kepmendiknas RI Nomor 232/U/2000 Pasal 7 Ayat (2), (3)

B. Kurikulum Institusional

Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian dan kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dan kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan. Kepmendiknas RI Nomor 232/U/2000 Pasal 7 Ayat (4)

Yang Menetapkan Kurikulum

1. Kurikulum inti untuk setiap program studi pada program sarjana, program magister, program doktor, dan program diploma ditetapkan oleh Menteri.

2. Kurikulum institusional untuk setiap program studi pada program sarjana, program magister, program doktor, dan program diploma ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi.

Kepmendiknas RI Nomor 232/U/2000 Pasal 11 Ayat (1), (2)

Makna Kompetensi

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

Kepmendiknas RI Nomor 045/U/2002 Pasal 1

Elemen-elemen Kompetensi

1. landasan kepribadian;

2. penguasaan ilmu dan keterampilan;

3. kemampuan berkarya;

4. sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian

5. berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai;

6. pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Kepmendiknas RI Nomor 045/U/2002 Pasal 2

Kompetensi Hasil Didik Suatu Program Studi Terdiri atas

1. Kompetensi Utama à di khaskan dari kurikulum inti

2. Kompetensi Pendukung

3. Kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama.

Ditetapkan oleh isntitusi penyelenggara program studi

Kepmendiknas RI Nomor 045/U/2002 Pasal 2, 3

Perbandingan Beban Ekivalen sks

1. Kompetensi Utama: 40%-80%

2. Kompetensi Pendukung: 20%-40%

3. Kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama: 0%-30%

Isi Kurikulum Inti

Kurikulum inti suatu program studi berisikan keterangan/penjelasan mengenai:

1. Nama program studi;

2. ciri khas kompetensi utama sebagai pembeda antara program studi satu dengan lainnya;

3. fasilitas utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan program studi;

4. persyaratan akademis dosen;

5. substansi kajian kompetensi utama yang dikelompokkan menurut

6. elemen kompetensi;

7. 􀂄􀂄 proses belajar mengajar dan bahan kajian untuk mencapai elemenelemen

8. kompetensi;

9. sistem evaluasi berdasarkan kompetensi;

10. kelompok masyarakat pemrakarsa kurikulum inti.

Kepmendiknas RI Nomor 045/U/2002 Pasal 4

Yang Menetapkan Kurikulum Inti

1. Penyusunan kurikulum inti untuk setiap program studi pada program sarjana, program Pascasarjana, dan programdiploma berpedoman pada Keputusan Menteri PendidikanNasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian asil Belajar Mahasiswa dan ketentuan yang diatur dalam Keputusan ini.

2. Menteri Pendidikan Nasional tidak menetapkan kurikulum inti untuk setiap program studi sebagaimana yang diatur pada pasal 11 ayat (1) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000, dan selanjutnya ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan.

Kepmendiknas RI Nomor 045/U/2002 Pasal 6

1. Penilaian BAN-PT Berkaitan dengan Kurikulum

2. Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan

3. Relevansi struktur dan isi kurikulum dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders

4. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan 􀂄􀂄 Integrasi materi pembelajaran intra, antar, dan multi disiplin ilmu

5. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri

Contoh-contoh Kurikulum Program

Magister Teknik Sipil

􀂄􀂄 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar)

􀂄􀂄 Institut Teknologi Bandung (ITB)

􀂄􀂄 Universitas Tarumanagara (Untar)

􀂄􀂄 Universitas Diponegoro (Undip)

􀂄􀂄 Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY)

􀂄􀂄 University of WisconsinMadison

􀂄􀂄 University of California - Berkeley

Magister Teknik Sipil - Unpar

􀂄􀂄 7 Bidang Konesntrasi:

􀂄􀂄 Teknik Sumber Daya Air

􀂄􀂄 Teknik Struktur

􀂄􀂄 Manajemen Konstruksi

􀂄􀂄 Geoteknik

􀂄􀂄 Teknik Transportasi

􀂄􀂄 Teknik Pengelolaan Prasarana Umum (dengan 2 bidang

kajian: Manajemen Air dan Lingkungan, dan Manajemen

Transportasi)