Home Eko MP 3 Moslem SAINS Matematika IT MP 3

Senin, 27 Juli 2009

Perbedaan antara evaluasi kuantitatif dan kualitatif dalam tujuan, model, dan prosedur


Tujuan dari evaluasi kurikulum itu sendiri meliputi

1. Menentukan efektivitas suatu kurikulum/program pembelajaran

2. Menentukan keunggulan dan kelemahan kurikulum/program pembelajaran

3. Menentukan tingkat keberhasilan pencapaian hasil belajar peserta didik

4. Menentukan masukan untuk memperbaiki program

5. Mendeskripsikan kondisi pelaksanaan kurikulum

6. Menetapkan keterkaitan antarkomponen kurikulum

Perbedaan antara evaluasi kuantitatif dan kualitatif dilihat dari model :

Evaluasi kuantitatif:

1. Model kuantitatif muncul dari paradigma positivisme

2. Metode kuantitatif lebih memfokuskan evaluasi pada dimensi kurikulum sebagai hasil belajar.

3. Hasil belajar merupakan kriteria model kuantitatif

Evaluasi kualitatif

1. Model kualitatif berasal dari model evalausi kurikulum

2. Dalam pengumpulan data dan evaluasi menggunakan metodelogi kualitatif

3. Modal paling besar dalam evaluasi kualitatif adalah penggunaan model studi kasus (inibanyak dilakukan dalam melakukan evaluasi)

Dilihat dari prosedurnya, Prosedur evaluasi kuantitatif meliputi :

1. penentuan masalah dan pertanyaan evaluasi

2. penentuan variable, jenis data dan sumber data

3. penentuan metodologi

4. pengembangan instrument

5. penentuan proses pengumpulan data

6. pengumpulan proses pengolahan data

Prosedur evaluasi kualitatif :

1. menentukan focus evaluasi

2. perumusan masalah dan pengumpulan data

3. proses pengolahan data

4. menentukan perbaikan dan perubahan program

SOAL 4

Apa peran dari suatu model kurikulum dalam pekerjaan evalusi kurikulum ? berikan contohnya

Berbicara mengenai model dalam kurikulum, kita akan dihadapkan dengan berbagai pilihan dalam menentukan model mana yang dirasa tepat. Adapun Peran model kurikulum bagi pekerjaan evaluasi kurikulum adalah memberikan keleluasan dan kesempatan kepada evaluator dalam mempertimbangkan model yang telah ada untuk disesuaikan dengan pekerjaan yang tengah dilakukan. Dalam proses penentuan model kurikulum, seorang evaluator harus memiliki kemampuan membaca kelemahan dan keungulan dari model yang telah tersedia.

Oleh karenanya evaluator dalam melakukan evaluasi terhadap evaluan meski peka terhadap hal hal yang berkaitan dengan; proses : perlu di ketahui bahwa evaluasi adalah proses bukan merupakan hasil ; penilaian : evaluator akan memberikan pertimbangan kepada evaluan dengan mengindahkan factor kedekatan dengan evaluan ; pemberian arti : berkenaan dengan posisi dan peran evaluan.

Yang menjadi penting kedepan, bahwa evaluator sebenarnya memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan model yang dirasakan tepat untuk digunakan sesuai dengan kebutuhanya.

Disamping itu evaluator juga dapat mengembangkan suatu model atau melakukan penggabungan model antara model satu dengan model lainya. (tidak sebatas menentukan model saja).

Contoh Model Evaluasi dalam kurikulum

Penggunaan Value Contribution Technique di SMA

VCT di SMA

Keterangan :

Dari ketiga domain tersebut mana kira-kira yang di anggap dapat meberikan kontribusi bagi tujuan SMA :

* Harus jelas dulu dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai SMA dari tida domain yaitu IPA, IPS dan Bahasa

* Seberapa besar kontribusi dari ketiga domain di atas terhadap tujuan SMA ( misalkan ketiga domain harus memberikankontribusi 100%)

* Berapa tingkatan yang dimiliki masing-msing domain

* Lakukan evaluasi terhadap ketiga domain, mana yang paling banyak memberikan kontribusi terhadap sekolah ( apakah IPA, IPS atau Bahasa)

* Lakukan judgment terhadap hasil evaluasi guna perbaikan kurikulum kedepan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar